Dan inilah cerita kita :)
Dia Agni, seorang gadis cantik berhati malaikat. Agni rela menghabiskan hidupnya untuk bersama Cakka -kekasihnya-, Walaupun Cakka tak pernah mengganggapnya ada. Smua itu Agni lakukan karena Agni MENCINTAI Cakka.
Menjadi benalu adalah hal yang sekarang Agni rasakan karena mungkin Cakka tak pernah menganggap dirinya ada. Cakka tak pernah mau mendengarkan apa yang Agni katakan. Agni marah saat Cakka tak memperdulikan dirinya. Agni marah saat Cakka bermesraan dengan wanita lain. Agni marah saat Cakka tak pernah ada ketika ia sedang sendiri dan Agni marah akan sikap dan sifat cuek Cakka.
“udah deh, kalau lo mau balik, balik aja. Gak usah nungguin gue segala!” bentak Cakka kepada Agni ketika Agni menegur -dengan lembut- dirinya saat di kampus. Agni memang sedari tadi sedang menunggu Cakka untuk pulang bareng. 3 jam Agni menunggu dan sekarang malah Cakka yang terus-terusan membentak dirinya.
“tapi ini udah hampir magrib, Kka. Aku gak mau kamu kenapa-napa”
“gue itu cowo dan gue pasti bisa jaga diri gue sendiri” ketusnya
“minggir, gue mau balik” Cakka pun pergi meninggalkan Agni sendiri
Ya, itu yang slalu Agni dapat dari Cakka. Serentetan kata-kata yang bisa membuat Agni menangis. Tapi Agni tidak cengeng, ia slalu menganggap bahwa perkataan Cakka itu benar.
Pernah terlintas kata ”putus” dipikiran Agni. Tapi smuanya itu Agni lupakan dari pikirannya karena Agni cinta Cakka. Rasa cinta dan sayangnya terhadap Cakka yang membuat Agni menjadi gadis kuat, yang mungkin jauh di sana hatinya rapuh.
*****
Sore ini Agni sedang ada ditaman dekat rumahnya. Keadaan taman sore ini cukup sepi. Ia merenung akan sikap dan sifat Cakka belakangan ini. Cakka berubah, Cakka berbeda dan Cakka mulai menjauhi dirinya.
Setetes air mata jatuh dari kelopak matanya. Agni tersenyum mengingat semuanya. Dulu suka duka slalu ia lewati dengan Cakka. Tapi sekarang? Smua lenyap seiring angin mulai menebarkan daun-daun kering, yang tak bersalah.
“ada masalah dengan Cakka?” ucap seorang pria menghampiri Agni
“Rio” ucapnya sedikit kaget, Rio hanya tersenyum dan mulai duduk lesehan disamping Agni.
“gue gak tau harus gimana lagi, Yo” aku Agni, Rio mengeritkan dahinya tanda tak mengerti
“gue cinta Cakka, gue sayang Cakka. tapi dia seolah gak menganggap gue ada” jujur Agni dan sekarang ia mulai menatap Rio
“smuanya butuh waktu”
“waktu untuk apa? Gue sama Cakka udah ngejalanin ini smua hampir 2 tahun. Apa masih butuh waktu juga?” emosi Agni mulai memuncak
“waktu untuk membuat Cakka sadar bahwa lo emang bener-bener cinta dia”
*****
Agni sedang bersama Cakka ditaman belakang rumah Cakka. Dia dan Cakka sedang menghabiskan waktu berdua, walaupun Cakka masih saja tak menganggapnya ada. Agni sempat kesel saat Cakka tiba-tiba berbicara mesra -via telpon- bersama wanita lain. “mungkin mantannya” gumam perih Agni didalam hatinya
“aku mau pulang” pamit Agni
“lo bilang pulang? Gak!” tahan Cakka
“kenapa?” tanya Agni. Cakka hanya diam
“buat apa aku disini, Kka? kamu juga sedang asik bersenda gurau dengan mantan-mantan kamu”
“stop untuk ngomong kaya gitu, Ag. Gue gak suka!”
“Aku lebih gak suka akan sikap dan sifat kamu yang sekarang. Permisi, aku pulang”
*****
Dinginnya angin malam tak sedingin sikap Cakka kepada dirinya. Agni tetap berdiri didepan jendela kamarnya sambil memikirkan satu hal. Apa Agni harus meninggalkan Cakka? “aku gak tau Kka harus gimana lagi. Kamu tau, hati aku sakit tapi aku mencoba untuk bertahan! Finish aku akan menjauh dari hidup kamu” ucapnya lirih, seiring air mata yang mulai membasahi pipinya.
*****
Cakka sadar bahwa Agni sudah seminggu ini tidak menemui dirinya. Ada rasa kehilangan yang menyeruput (?) masuk ke dalam hatinya. slama ini sikapnya berubah dan seakan-akan tak peduli terhadap Agni -kekasihnya sendiri-. Cakka mulai sadar bahwa dirinya memang salah, tapi hal itu malah ia buang jauh-jauh dari pikirannya. “buat apa gue mikirin dia, gak ada gunanya” ucapnya sendiri
Cakka memang tengah dekat dengan Oik. Maka dari itu Cakka slalu tak menganggap Agni ada. Cakka termakan akan janji-janji dan rayuan manis -yang sebenarnya jijik- dari mulut manis Oik. Padahal slama ini Oik hanya memanfaatkan Cakka sebagai barang untuk membalaskan dendam Shilla -sahabat Oik- kepada Cakka. Dulu Cakka seorang playboy yang punya pacar segudang dan salah satu mantannya adalah Shilla. Seiring waktu berlalu, Cakka mulai dekat dengan Agni. Agni mampu mengubah sikap dan sifat Cakka menjadi lebih baik dari sebelumnya. Akhirnya mereka resmi berpacaran.
Ketika Oik muncul, smuanya seakan berubah kembali. Cakka kembali ke sikap semula, dan cakka pun perlahan mulai menjauhi Agni yang sebenarnya Agni masih berstatus sebagai Kekasihnya. Cakka tak pernah sadar bahwa hubungan dirinya dengan Agni merenggang karena Oik.
Suatu hari, Cakka membututi Oik pergi. Dan ternyata Oik pergi untuk menemui Shilla disebuah café. Cakka mendengar akan smua pembicaraan Oik dan Shilla. Cakka mendengar smua perkataan busuk yang keluar dari mulut mereka bedua.
“proook..proook..proook.. hebat” ucap Cakka sinis sambil bertepuk tangan
“Cakka” Oik dan Shilla terpekik kaget
“hebat ya lo, Shill. Lo nyuruh Oik buat deketin gue dan lo berdua ternyata bersekongkol buat misahin gue sama Agni”
“kenapa? Lo suka kan?” tanya Shilla
“itu yang gue mau, lo dan Agni pisah” lanjut Shilla sambil tersenyum sinis
“lo berdua emang perempuan sarap” bentak Cakka kepada dua wanita yang ada dihadapannya. Wajah Shilla makin geram, Oik hanya diam.
“apa lo bilang? Heh, Cakka nuraga ngaca dong! Lo gak pantes dapet cinta tulus dari hati seorang wanita, lo tuh busuk. INGET, LO ITU BUSUK” Shilla pergi meniggalkan Cakka, Oik mengikutinya dari belakang
“daaaammnn! Shiiit!” racau Cakka frustasi
*****
Gadis manis ini terdiam mengingat masa-masa indahnya bersama Cakka. Terkadang ia tersenyum sendiri mengingat tingkah laku Cakka. “seandainya smua bisa terulang, aku akan minta pada Tuhan untuk tidak mengakhiri moment-moment itu” ucapnya pedih. “aku cinta kamu, Kka”
*****
Cakka tampak gelisah menunggu Agni keluar dari ruang kelas yang ada di kampusnya. ketika Cakka melihat Agni, Agni malah tak memperdulikan dirinya sama sekali. Terlalu sakit untuk Agni melihat Cakka. Cakka terus mencoba mengejar Agni, tapi Agni malah menghilang entah kemana disaat lorong-lorong kelas dipenuhi oleh mahasiswa dan mahasiswi yang berlalu lalang. Cakka memutuskan untuk pergi ke rumah Agni. “mungkin Agni ada dirumahnya” pikirnya
Cakka terus memencet bel yang ada didinding depan pintu rumah Agni. Cakka tak sabar ingin berbicara dan menjelaskan smua ini kepada Agni. Agni datang membukakan pintu untuknya.
“Ag, aku..”
“udahlah Kka, aku tau apa yang akan kamu bicarakan”
“aku minta maaf atas smua ini” aku Cakka, Agni terlihat kaget akan pengakuan Cakka
“bukan itu yang aku mau denger dari kamu Kka”
“lalu?”
“aku mau udahin smua ini, antara kamu dan aku”
“maksudnya?”
“aku mau kita PUTUS” ucap Agni kelu. 1 kata –yg dicapslock- yang selama ini tak pernah mau Agni ucapkan akhirnya terucap juga. Agni memutuskan smua ini karena ini memang yang terbaik untuk dirinya dan Cakka.
“tapi Ag, aku gak mau kita putus”
“kamu terlambat Kka, tapi sampai kapanpun aku akan slalu cinta kamu” kata-kata terakhir Agni sebelum Agni menutup pintu rumahnya untuk Cakka
Penyesalan! Mungkin itu yang sekarang Cakka rasakan. Begitu bodoh dirinya melepaskan Agni dengan begitu saja. Mungkin hati Agni sudah sakit akan hal yang Cakka lakukan kepada dirinya. Dan kini, cerita cinta mereka harus berakhir dengan sebuah penyesalan.
_End_
*Triiing* aku muncul hahahahah #KetawaSetan
Gimana? Ancur gak? Feelnya juga pasti gak dapet ya? Maaf deh ya :P
Minta kritik dan sarannya juga ya.. coment yak :D
@wati_kusna
@Sandra Kusnawati II
Dia Agni, seorang gadis cantik berhati malaikat. Agni rela menghabiskan hidupnya untuk bersama Cakka -kekasihnya-, Walaupun Cakka tak pernah mengganggapnya ada. Smua itu Agni lakukan karena Agni MENCINTAI Cakka.
Menjadi benalu adalah hal yang sekarang Agni rasakan karena mungkin Cakka tak pernah menganggap dirinya ada. Cakka tak pernah mau mendengarkan apa yang Agni katakan. Agni marah saat Cakka tak memperdulikan dirinya. Agni marah saat Cakka bermesraan dengan wanita lain. Agni marah saat Cakka tak pernah ada ketika ia sedang sendiri dan Agni marah akan sikap dan sifat cuek Cakka.
“udah deh, kalau lo mau balik, balik aja. Gak usah nungguin gue segala!” bentak Cakka kepada Agni ketika Agni menegur -dengan lembut- dirinya saat di kampus. Agni memang sedari tadi sedang menunggu Cakka untuk pulang bareng. 3 jam Agni menunggu dan sekarang malah Cakka yang terus-terusan membentak dirinya.
“tapi ini udah hampir magrib, Kka. Aku gak mau kamu kenapa-napa”
“gue itu cowo dan gue pasti bisa jaga diri gue sendiri” ketusnya
“minggir, gue mau balik” Cakka pun pergi meninggalkan Agni sendiri
Ya, itu yang slalu Agni dapat dari Cakka. Serentetan kata-kata yang bisa membuat Agni menangis. Tapi Agni tidak cengeng, ia slalu menganggap bahwa perkataan Cakka itu benar.
Pernah terlintas kata ”putus” dipikiran Agni. Tapi smuanya itu Agni lupakan dari pikirannya karena Agni cinta Cakka. Rasa cinta dan sayangnya terhadap Cakka yang membuat Agni menjadi gadis kuat, yang mungkin jauh di sana hatinya rapuh.
*****
Sore ini Agni sedang ada ditaman dekat rumahnya. Keadaan taman sore ini cukup sepi. Ia merenung akan sikap dan sifat Cakka belakangan ini. Cakka berubah, Cakka berbeda dan Cakka mulai menjauhi dirinya.
Setetes air mata jatuh dari kelopak matanya. Agni tersenyum mengingat semuanya. Dulu suka duka slalu ia lewati dengan Cakka. Tapi sekarang? Smua lenyap seiring angin mulai menebarkan daun-daun kering, yang tak bersalah.
“ada masalah dengan Cakka?” ucap seorang pria menghampiri Agni
“Rio” ucapnya sedikit kaget, Rio hanya tersenyum dan mulai duduk lesehan disamping Agni.
“gue gak tau harus gimana lagi, Yo” aku Agni, Rio mengeritkan dahinya tanda tak mengerti
“gue cinta Cakka, gue sayang Cakka. tapi dia seolah gak menganggap gue ada” jujur Agni dan sekarang ia mulai menatap Rio
“smuanya butuh waktu”
“waktu untuk apa? Gue sama Cakka udah ngejalanin ini smua hampir 2 tahun. Apa masih butuh waktu juga?” emosi Agni mulai memuncak
“waktu untuk membuat Cakka sadar bahwa lo emang bener-bener cinta dia”
*****
Agni sedang bersama Cakka ditaman belakang rumah Cakka. Dia dan Cakka sedang menghabiskan waktu berdua, walaupun Cakka masih saja tak menganggapnya ada. Agni sempat kesel saat Cakka tiba-tiba berbicara mesra -via telpon- bersama wanita lain. “mungkin mantannya” gumam perih Agni didalam hatinya
“aku mau pulang” pamit Agni
“lo bilang pulang? Gak!” tahan Cakka
“kenapa?” tanya Agni. Cakka hanya diam
“buat apa aku disini, Kka? kamu juga sedang asik bersenda gurau dengan mantan-mantan kamu”
“stop untuk ngomong kaya gitu, Ag. Gue gak suka!”
“Aku lebih gak suka akan sikap dan sifat kamu yang sekarang. Permisi, aku pulang”
*****
Dinginnya angin malam tak sedingin sikap Cakka kepada dirinya. Agni tetap berdiri didepan jendela kamarnya sambil memikirkan satu hal. Apa Agni harus meninggalkan Cakka? “aku gak tau Kka harus gimana lagi. Kamu tau, hati aku sakit tapi aku mencoba untuk bertahan! Finish aku akan menjauh dari hidup kamu” ucapnya lirih, seiring air mata yang mulai membasahi pipinya.
*****
Cakka sadar bahwa Agni sudah seminggu ini tidak menemui dirinya. Ada rasa kehilangan yang menyeruput (?) masuk ke dalam hatinya. slama ini sikapnya berubah dan seakan-akan tak peduli terhadap Agni -kekasihnya sendiri-. Cakka mulai sadar bahwa dirinya memang salah, tapi hal itu malah ia buang jauh-jauh dari pikirannya. “buat apa gue mikirin dia, gak ada gunanya” ucapnya sendiri
Cakka memang tengah dekat dengan Oik. Maka dari itu Cakka slalu tak menganggap Agni ada. Cakka termakan akan janji-janji dan rayuan manis -yang sebenarnya jijik- dari mulut manis Oik. Padahal slama ini Oik hanya memanfaatkan Cakka sebagai barang untuk membalaskan dendam Shilla -sahabat Oik- kepada Cakka. Dulu Cakka seorang playboy yang punya pacar segudang dan salah satu mantannya adalah Shilla. Seiring waktu berlalu, Cakka mulai dekat dengan Agni. Agni mampu mengubah sikap dan sifat Cakka menjadi lebih baik dari sebelumnya. Akhirnya mereka resmi berpacaran.
Ketika Oik muncul, smuanya seakan berubah kembali. Cakka kembali ke sikap semula, dan cakka pun perlahan mulai menjauhi Agni yang sebenarnya Agni masih berstatus sebagai Kekasihnya. Cakka tak pernah sadar bahwa hubungan dirinya dengan Agni merenggang karena Oik.
Suatu hari, Cakka membututi Oik pergi. Dan ternyata Oik pergi untuk menemui Shilla disebuah café. Cakka mendengar akan smua pembicaraan Oik dan Shilla. Cakka mendengar smua perkataan busuk yang keluar dari mulut mereka bedua.
“proook..proook..proook.. hebat” ucap Cakka sinis sambil bertepuk tangan
“Cakka” Oik dan Shilla terpekik kaget
“hebat ya lo, Shill. Lo nyuruh Oik buat deketin gue dan lo berdua ternyata bersekongkol buat misahin gue sama Agni”
“kenapa? Lo suka kan?” tanya Shilla
“itu yang gue mau, lo dan Agni pisah” lanjut Shilla sambil tersenyum sinis
“lo berdua emang perempuan sarap” bentak Cakka kepada dua wanita yang ada dihadapannya. Wajah Shilla makin geram, Oik hanya diam.
“apa lo bilang? Heh, Cakka nuraga ngaca dong! Lo gak pantes dapet cinta tulus dari hati seorang wanita, lo tuh busuk. INGET, LO ITU BUSUK” Shilla pergi meniggalkan Cakka, Oik mengikutinya dari belakang
“daaaammnn! Shiiit!” racau Cakka frustasi
*****
Gadis manis ini terdiam mengingat masa-masa indahnya bersama Cakka. Terkadang ia tersenyum sendiri mengingat tingkah laku Cakka. “seandainya smua bisa terulang, aku akan minta pada Tuhan untuk tidak mengakhiri moment-moment itu” ucapnya pedih. “aku cinta kamu, Kka”
*****
Cakka tampak gelisah menunggu Agni keluar dari ruang kelas yang ada di kampusnya. ketika Cakka melihat Agni, Agni malah tak memperdulikan dirinya sama sekali. Terlalu sakit untuk Agni melihat Cakka. Cakka terus mencoba mengejar Agni, tapi Agni malah menghilang entah kemana disaat lorong-lorong kelas dipenuhi oleh mahasiswa dan mahasiswi yang berlalu lalang. Cakka memutuskan untuk pergi ke rumah Agni. “mungkin Agni ada dirumahnya” pikirnya
Cakka terus memencet bel yang ada didinding depan pintu rumah Agni. Cakka tak sabar ingin berbicara dan menjelaskan smua ini kepada Agni. Agni datang membukakan pintu untuknya.
“Ag, aku..”
“udahlah Kka, aku tau apa yang akan kamu bicarakan”
“aku minta maaf atas smua ini” aku Cakka, Agni terlihat kaget akan pengakuan Cakka
“bukan itu yang aku mau denger dari kamu Kka”
“lalu?”
“aku mau udahin smua ini, antara kamu dan aku”
“maksudnya?”
“aku mau kita PUTUS” ucap Agni kelu. 1 kata –yg dicapslock- yang selama ini tak pernah mau Agni ucapkan akhirnya terucap juga. Agni memutuskan smua ini karena ini memang yang terbaik untuk dirinya dan Cakka.
“tapi Ag, aku gak mau kita putus”
“kamu terlambat Kka, tapi sampai kapanpun aku akan slalu cinta kamu” kata-kata terakhir Agni sebelum Agni menutup pintu rumahnya untuk Cakka
Penyesalan! Mungkin itu yang sekarang Cakka rasakan. Begitu bodoh dirinya melepaskan Agni dengan begitu saja. Mungkin hati Agni sudah sakit akan hal yang Cakka lakukan kepada dirinya. Dan kini, cerita cinta mereka harus berakhir dengan sebuah penyesalan.
_End_
*Triiing* aku muncul hahahahah #KetawaSetan
Gimana? Ancur gak? Feelnya juga pasti gak dapet ya? Maaf deh ya :P
Minta kritik dan sarannya juga ya.. coment yak :D
@wati_kusna
@Sandra Kusnawati II